Interferensi Bahasa Melayu Batubara terhadap Kemampuan Berbahasa Indonesia Siswa SMA
Abstract
Indonesia has a diversity of languages in each region so the use of language triggers interference. Interference occurs because a speaker has not fully understood the context of the language used. Judging from the performance, the speaking skills of high school students in Batubara Regency in local languages are more dominant than those in Indonesian language. Thus, regional language interference as a more dominant language can occur in Indonesian in students' speaking skills. This study aims to describe the interference of the Malay dialect of Malay in the ability of high school students in Batubara. As well as describing the factors and functions of Malay Batubara dialect interference in Indonesian. The findings of this study were phonological, morphological, syntactic, and semantic interference by high school students in Batubara District. There are nine factors for interference. The presence of interference in the speech of high school students in Batubara taken place for several reasons, namely to emphasize the meaning, to express feelings of emotion and to respect the speech partner.
Abstrak
Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman bahasa di setiap daerah sehingga penggunaan bahasa memicu timbulnya interferensi. Interferensi terjadi karena seseorang penutur belum memahami sepenuhnya konteks bahasa yang digunakan. Dilihat dari perfomansi, keterampilan berbicara siswa SMA di Kabupaten Batubara dalam bahasa daerah lebih dominan dibandingkan dengan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian, interferensi bahasa daerah sebagai bahasa yang lebih dominan dapat terjadi dalam bahasa Indonesia pada keterampilan berbicara siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan interferensi bahasa Melayu dialek Batubara terhadap kemampuan siswa SMA di Batubara serta mendeskripsikan faktor dan fungsi interferensi Melayu dialek Batubara dalam bahasa Indonesia. Temuan penelitian ini ialah adanya interferensi fonologis, morfologis, sintaksis, dan semantik oleh siswa SMA di Kabupaten Batubara. Hadirnya interferensi dalam tuturan siswa SMA di Batubara ini didasari oleh beberapa alasan, yaitu untuk menekankan makna, untuk mengungkapkan perasaan emosi, dan untuk menghormati mitra tutur.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amelia, Rahma. (2016). Interferensi Kosakata Bahasa Mandailing ke Dalam Bahasa Indonesia Ragam Tulis Siswa SMP Negeri 1 Batang Angkola. Doctoral dissertation, Unimed.
https://doi.org/10.33654/sti.v1i2.366
Chaer, Abdul & Agustina, Leonie. (2010). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Corder, S. Pit. (1982). Error Analysis and Interlanguage. Oxford: Oxford University Press.
Festman, Julia, Rodriguez-Fornells, Antoni, & Münte, Thomas F. (2010). Individual Differences in Control of Language Interference in Late Bilinguals are mainly related to General Executive Abilities. Behavioral and Brain Functions, 6.
https://doi.org/10.1186/1744-9081-6-5
Hayi, Abdul. (1985). Interferensi Gramatika Bahasa Indonesia dalam Bahasa Jawa. Jakarta: Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa.
Kartomihardjo, S. (1988). Pengantar Dasar-Dasar Sosiolinguistik. Yogyakarta: FPBE IKIP Yogyakarta.
Klepp, Anne., Niccolai, Valentina, Buccino, Giovanni, Schnitzler, Alfons, & Biermann-Ruben, Katja. (2015). Language-motor Interference Reflected in MEG Beta Oscillations. NeuroImage, 109, 438-448.
https://doi.org/10.1016/j.neuroimage.2014.12.077
Lestari, Ayu. (2017). Interferensi Leksikal Bahasa Jawa Dalam Penggunaan Bahasa Indonesia Pada Karangan Siswa Kelas VII Mts. Swasta Rahmat Bulu Cina Tahun Pembelajaran 2016/2017. Asas: Jurnal Sastra, 6(1).
https://doi.org/10.33654/sti.v1i2.366
Mahsun. (2005). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mansyur, Umar. (2016). Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Pendekatan Proses. Retorika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 9(2), 158-163.
Marito, Fourmey Rindu. (2016). Interferensi Gramatikal Bahasa Batak Toba Pada Karangan Narasi Bahasa Indonesia Siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Doctoral dissertation, Unimed.
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Pujiono, M., Nelvita, S. S., & Hum, M. (2017). The Lexical Interference of Bataknese Language into Japanese Language amongst Students in Universitas Sumatera Utara. International Journal of language and Linguistics Vol. 4 No, 4.
Sahril. (2016). Pemertahanan Bahasa Ibu Melalui Grup WhatsApp. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 5(1), 43-52.
https://doi.org/10.26499/rnh.v5i1.37
Samsuri. (1991). Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Siemund, Peter. & Kintana, Noemi (Ed.). (2008). Language Contact and Contact Languages. Amsterdam: John Benjamin Publishing Company.
https://doi.org/10.1075/hsm.7
van Dyke, Julie. A., & Johns, Clinton. L. (2012). Memory Interference as a Determinant of Language Comprehension. Linguistics and Language Compass.
https://doi.org/10.1002/lnc3.330
Weinreich, Uriel. (1953). Languages in Contact. Findings and Problems. New York: Linguistic Circle of New York and The Hague: Mouton.
Zhang, S., Morris, M. W., Cheng, C.Y., & Yap, A. J. (2013). Heritage-culture Images Disrupt Immigrants' Second-Language Processing Through Triggering First-Language Interference. Proceedings of the National Academy of Sciences, 110(28), 11272-11277.
https://doi.org/10.1073/pnas.1304435110
DOI: https://doi.org/10.26499/surbet.v14i2.119
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.