Pergeseran Sosial Budaya Masyarakat Sungai: Sebuah Pembacaan Sosiologi Sastra Terhadap Cerita Pendek “Jukung” Karya Zulfaisal Putera

Titik Wijanarti

Abstract


The river is one important part that is so attached to the life of the Banjar people of South Kalimantan from time to time. This study analyzes a literary work that also discusses the life of the Banjar community related to river life, namely a short story titled "Jukung" by Zulfaisal Putera. The short story presents a family conflict between Anang and his mother, which originated from differences in views on life related to rivers. That problem is described and analyzed sociologically in this study. In accordance with the formulation of the problem, this study aims to describe the meaning of the river sociologically for the Banjar community, especially in the social construction of the community associated with shifting values in society related to modernity and globalization. This research utilizes the theory of sociology of literature with a focus on the relationship between the social reality of society with social reality in literary works. The method used is a qualitative descriptive method with content analysis. The results of the analysis of literary sociology show that the short story "Jukung" illustrates the socio-cultural shift of the Banjar communities as a result of modernity.



Abstrak

Sungai merupakan salah satu bagian penting yang begitu lekat dalam kehidupan masyarakat Banjar Kalimantan Selatan dari waktu ke waktu.  Penelitian ini menganalisis sebuah karya sastra yang juga membicarakan kehidupan masyarakat Banjar terkait dengan kehidupan sungai yaitu cerita pendek berjudul “Jukung” karya Zulfaisal Putera. Cerita pendek tersebut menyajikan sebuah konflik keluarga antara tokoh Anang dengan ibunya yang bersumber dari perbedaan pandangan terhadap kehidupan terkait dengan sungai.  Masalah itulah yang diuraikan dan dianalisis secara sosiologis dalam penelitian ini.  Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna sungai secara sosiologis bagi masyarakat Banjar khususnya dalam konstruksi sosial masyarakat terkait dengan pergeseran nilai-nilai dalam masyarakat terkait modernitas dan globalisasi.  Penelitian ini memanfaatkan teori sosiologi sastra dengan fokus pembahasan pada keterkaitan antara realitas sosial masyarakat dengan realitas sosial dalam karya sastra.  Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif disertai analisi isi.  Hasil analisis sosiologi sastra menunjukkan bahwa cerita pendek “Jukung” menggambarkan adanya pergeseran sosial budaya masyarakat Banjar sebagai akibat modernitas.



Keywords


Short stories; Banjar; sociology of literature

Full Text:

PDF

References


Abidin, Z. (2016). Studi Revitalisasi Angkutan Sungai Sebagai Moda Transportasi Perkotaan di Kota Banjarmasin. Agregat, 1(1), 23-32.

Afdholy, A. R. (2017). Tipomorfologi Permukiman Tepian Sungai Martapura Kota Banjarmasin. Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal, 9(1), 33-50. https://doi.org/10.26905/lw.v9i1.1865

https://doi.org/10.26905/lw.v9i1.1865

Asri, Y. (2011). Analisis Sosiologis Cerpen "Si Padang" karya Harris Effendi Thahar. Humaniora, 23(3), 245-255.

Endang, S. (2011). Peranan Jaringan Sungai sebagai Jalur Perdagangan di Kalimantan Selatan pada Paroh Abad XIX. CITRA LEKHA, XV(1), 1-8.

Endraswara, S. (2011). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Endraswara, S. (2013). Sosiologi Sastra : Studi,Teori, dan Interpretasi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Ideham et al. (2015). Urang Banjar dan Kebudayaannya (Banjar people and their culture). Retrieved from www.penerbitombak.com

Mentayani, I. (2019). Identitas dan Eksistensi Permukiman Tepi Sungai di Bnajarmasin. Prossiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah Vol.4 No.3, 497-502.

Putera, Z. (2011). Jukung. In Hajriansyah (Ed.), Di Perbatasan Kota Bunga. Banjarmasin: Tahura Media.

Ratna, N. . (2003). Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, N. K. (2016). Metodologi Penelitian Kjaian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta.

Rochgiyanti. (2011). Fungsi Sungai Bagi Masyarakat di Tepian Sungai Kuin Kota Banjarmasin. Jurnal Komunitas, 3(1), 51-59.

https://doi.org/10.15294/komunitas.v3i1.2293

Sandi Firly. (2008). Senja Kuning Martapura. In Perempuan yang Memburu Hujan (pp. 1-5).

Suryanata, J. (n.d.-a). Menyimak Obrolan Kritis Sumasno Hadi. In S. Hadi (Ed.), Dialektika Seribu Sungai. banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press.

Suryanata, J. (n.d.-b). Sungai Martapura. In Kitab Cinta. Banjarbaru: Scripta Cendekia.

Utomo, I. B. (2014). Kerusakan Alam Kalimantan Timur Di Mata Ssatrawan Lokal. Atavisme, 17(1), 17-28.

https://doi.org/10.24257/atavisme.v17i1.16.17-28

Wijanarti, T. (2016). Makna Sungai dalam Puisi Sungai Martapura Karya Jamal T.Suryanata. Mlangun, 12(2), 497-575.

Wijanarti, Titik, Bahasa, B., Selatan, K., & Selatan, B. K. (2016). KARYA JAMAL T . SURYANATA Meaning of River in Poetry " Sungai Martapura " by Jamal T . Suryanata. 497-505.

Yulianto, A. (2017). Strukturalisme Genetik Cerpen Hitam Putih Kotaku Karya Rismiyana. Mlangun, 14(2), 713-725.




DOI: https://doi.org/10.26499/surbet.v15i1.138

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

  Laman Bahasa Ristekdikti Creative Commons License 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.