Keraton Agung Sejagat dan Representasi Para Aktor Sosialnya dalam Wacana Berita di Kompas.com

Ralph Hery Budhiono

Abstract


The appearance of some new kingdoms in Indonesia seized the public’s attention. The media then covered and published the issue to the readers. Some perspectives used in gaining and reporting the news. One of their focuses is on how to represent any social actors involved. This paper will discuss what techniques used by the writer in representing any social actors in two news articles deal with Keraton Agung Sejagat released by Kompas.com. The aim is to give a description what techniques used and its implication to the news as a whole. Critical Discourse Analysis will be the domain of the paper, meanwhile van Leeuwen’s view of social actors will be the core. This qualitative-descriptive paper is conducted in three stages, which are data providing, analysis, and the presentation of the analysis. Based on the analysis, there are eleven techniques used, i.e. exclusion, inclusion, activation, passivation, genericization, specification, individualization, assimilation, nomination, categorization, and personalization.


Abstrak

Munculnya beberapa “kerajaan baru” di Indonesia sempat menyita perhatian publik pada akhir 2019— awal 2020. Media massa pun berlomba meliput dan menyajikannya kepada khalayak pembaca dengan berbagai sudut pandang. Salah satu yang digunakan para penulis berita ialah representasi para aktor sosial yang terlibat dalam wacana pemberitaan itu. Makalah ini akan membahas penggunaan teknik penulis berita di media daring Kompas.com dalam merepresentasikan para aktor sosial dalam dua pemberitaan tentang Keraton Agung Sejagat. Tujuannya ialah memberikan gambaran teknik dan implikasinya terhadap pemaknaan berita. Metode analisis wacana kritis, terutama pandangan van Leeuwen tentang aktor sosial, digunakan untuk menganalisis dua pemberitaan itu. Hasilnya menunjukkan bahwa ada sebelas teknik yang digunakan penulis dalam merepresentasikan aktor sosial, yaitu eksklusi, inklusi, aktivasi, pasivasi, generalisasi, spesifikasi, nominasi, kategorisasi, dan personalisasi.

Keywords


Critical Discourse Analysis; social actors; discourse; media language

Full Text:

PDF

References


Andalas, E. F., & Prihatini, A. (2018). Representasi Perempuan dalam Tulisan dan Gambar Bak Belakang Truk: Analisis Wacana Kritis Multimodal Terhadap Bahasa Seksis. Satwika, 2(1), 1-19. Retrieved from http://ejournal.umm.ac.id/index.php/JICC/article/view/7018/6398

https://doi.org/10.22219/satwika.v2i1.7018

Creswell, J. W. (2003). Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Method Approach. California: Sage Publications.

Fairclough, N. (1995). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. New York: Longman.

Fitria, N. A. (2017). Analisis Teks Berita Terkait Representasi Aktor pada Koran Kedaulatan Rakyat dan Media Indonesia : Studi Analisis Wacana Teun A. Van Dijk mengenai Anies Baswedan dalam Isu Ujian Nasional (Universitas Pendidikan Indonesia). Retrieved from http://repository.upi.edu/30142/

Halliday, M. A. K., & Hasan, R. (1992). Bahasa, Konteks, dan Teks; Aspek-aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial. Yogyakarta: UGM Press.

Maemunah, E. (2011). Analisis Wacana Kritis terhadap Acara Sentilan Sentilun di Metro TV. Jalabahasa, 7(2), 21-32.

Mardikantoro, H. B. (2007). Pergeseran Bahasa Jawa dalam Ranah Keluarga pada Masyarakat Multibahasa di Kabupaten Brebes. Humaniora, XIX(1), 43-51.

Mayr, A. et. al. (2001). Method of Critical Discourse Analysis (R. Wodak & M. Meyer, Eds.). London: Sage Publications.

Mayr, A. et. al. (2012). Language and Power: An Introduction to Institutional Discourse. In A. et. al. Mayr (Ed.), Journal of English Linguistics.

https://doi.org/10.1177/0075424212459055

Mills, S. (1997). Discourse. London: Routledge.

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sidiq, A. N. (2016). Analisis Wacana Kritis Mengenai Representasi Aktor Sosial Dalam Teks Berita Pada Situs Goal.com/FR (Universitas Brawijaya). Retrieved from http://repository.ub.ac.id/102309/

Sobur, A. (2002). Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Darma University Press.

van Dijk, T. A. (2008). Discourse and Power. New York: Palgrave Macmillan.

https://doi.org/10.1007/978-1-137-07299-3

van Leeuwen, T. (2008). Discourse and Practice. Oxford: Oxford University Press.

https://doi.org/10.1093/acprof:oso/9780195323306.001.0001

Wahyuni, S. (2016). Representasi Pemerintah dalam Wacana "Rupiah Loyo, Harga Bensin Segera Naik" di Koran Jawa Pos. Sawerigading, 22(2), 281-290.

Wodak, R. (2001). What CDA is about - a summary of its history, important concepts and its developments. In R. Wodak & M. Meyer (Eds.), Method of Critical Discourse Analysis (pp. 2-9). London: Sage Publications.

Wodak, R., & Meyer, M. (Eds.). (2001). Methods of Critical Discourse Analysis. California: Routledge and Kegan Paul.

https://doi.org/10.4135/9780857028020




DOI: https://doi.org/10.26499/surbet.v15i1.165

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

  Laman Bahasa Ristekdikti Creative Commons License 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.