Perjodohan dan Resistensi Perempuan dalam Metropop Summer Sky Karya Stephanie Zen

Tania Intan

Abstract


Matchmaking or marriage arrangement is an unpopular phenomenon in the feminist view since it is considered to be detrimental to women. However, matchmaking still occur in contemporary context as as shown in a number of contemporary Indonesian literary works. The difference is, when compared to female characters who lived in the past such as Siti Nurbaya by Marah Roesli or Midah Si Manis Bergigi Emas by Pramoedya Ananta Toer, women in contemporary literary works such as metropop and chick-lit have had space to show resistance to matchmaking happened to them. This study aims to examine the phenomenon of matchmaking and women's resistance in Stephanie Zen's novel Summer Sky, which is the object of research. The method used is descriptive qualitative method. The analysis was carried out with the sociology of literature approach and feminist literature studies with O'Brien and Randall matchmaking theoretical foundation, as well as Barker's theory of resistance. This study shows that the parents in the novel act as facilitators in finding a partners, while the decision to have a relationship is the decision of each individual as an adult. The matchmaking patterns filfills four stages of interaction, namely physical encounters, awareness of the existence of a potential partner, same emotional state, and marriage as a representation of a common goal. There is no significant resistance from the female protagonist because of compatibility factor with her partner and there is no coercion from parents. Therefore, despite the theme of matchmaking, the novel Summer Sky is presented like a love story in general.

Abstrak

Perjodohan merupakan fenomena yang tidak populer dalam pandangan feminis karena dianggap cenderung merugikan perempuan. Namun demikian, perjodohan masih saja terjadi dalam konteks kekinian sebagaimana ditampilkan dalam sejumlah karya sastra kontemporer Indonesia. Hal yang membedakan, bila dibandingkan dengan tokoh perempuan yang hidup di masa lampau seperti Siti Nurbayakarya Marah Roesli atau tokoh MidahSi Manis Bergigi Emaskarya Pramoedya Ananta Toer, perempuan modern telah memiliki ruang untuk menunjukkan resistensi atas perjodohan yang menimpanya. Kondisi ini tergambar dalam novel metropop Summer Skykarya Stephanie Zen yang menjadi objek penelitian. Analisis dilakukan dengan pendekatan sosiologi sastra dan kajian sastra feminis. Kajian ini menunjukkan bahwa dalam novel tersebut, orang tua hanya membantu mencarikan pasangan dan keputusan untuk menjalin hubungan merupakan keputusan masing-masing individu sebagai pribadi dewasa. Empat tahap interaksi yang dikemukakan Randall terpenuhi, yaitu pertemuan fisik, saling menyadari keberadaan, berada dalam situasi emosi yang sama, dan adanya simbol yang mewakili fokus bersama.


Keywords


Stephanie Zen; Summer Sky; arranged marriage; woman resistance

Full Text:

PDF

References


Barker, C. (2005). Cultural Studies Teori dan Praktik. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Endah, K. (2006). Petung, Prosesi, dan Sesaji dalam Ritual Manten Masyarakat Jawa. Kejawen: Jurnal Kebudayaan Jawa, 1(2).

Fiksimetropop. (2014). [Suka nggak suka] Tema Perjodohan. http://www.fiksimetropop.com/2014/10/suka-nggak-suka-tema-perjodohan.html

Fitriana, A. (2010). Karakteristik Novel-novel Metropop Gramedia. (S1), Universitas Indonesia, Depok.

Hidayat, R. R., Fauzi. (2018). Tinjauan Psikologi Sastra pada Tokoh Utama dalam Novel Metropop One Last Chance karya Stephanie Zen. Deiksis, 10(2), 167-180.

https://doi.org/10.30998/deiksis.v10i02.2110

Inziati, I. (2019). Review Summer Sky. Goodreads. https://www.goodreads.com/book/show/43437405-summer-sky#other_reviews

Kertanegara, R. (2012). Perjodohan di Ruang Publik (Kajian Resepsi Perjodohan di Ruang Publik dalam Program Take Me Out di Indosiar oleh Remaja Perempuan). 1-17. doi:10.13140/RG.2.2.16335.53929

Lestariningtyas, S. R. (2018). Konsep Perjodohan Pada Abad 20 Terkait Novel Midah: Sebuah Pendekatan Sejarah pada Karya Sastra.

Muyassaroh. (2017). Dimensi Gender dalam Novel Gelang Giok Naga. Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak, 1(2), 323-350.

https://doi.org/10.21274/martabat.2017.1.2.323-350

Ningsih, E. Y., Handoyo, Pambudi. (2015). Perjodohan di Masyarakat Bakeong Sumenep Madura (Studi Fenomenologi Tentang Motif Orangtua Menjodohkan Anak). Paradigma, 03(03), 1-5.

Priyatna, A. (2018). Kajian Budaya Feminis Tubuh, Sastra, dan Budaya Pop. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.

Rahayu, L. M. (2016, 26 Juli 2016). Perempuan dan Perkawinan dalam Tradisi dan Konstruksi. Paper presented at the Seminar Nasional Sastra dan Budaya: Perempuan dan Lokalitas, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran.

Siregar, F. Y. (2017). Struktur Upacara Perkawinan Peranakan Tionghoa di Teluk Naga Tangerang. Jurnal Rupa, 02(02), 76-88.

https://doi.org/10.25124/rupa.v2i2.898

Taylor, A. (2012). Single Women in Populer Culture: The Limits of Post-feminism. New York: Palgrave Macmillan.

https://doi.org/10.1057/9780230358607

Wanda, W., Hayati, Y., Nst, M.Ismail. (2018). Potret Masyarakat Urban dalam Novel Metropop Critical Eleven karya Ika Natassa. journal.unp.ac.id, 5(2), 1-17.

Wicaksono, R. (2015). Masalah Perjodohan dalam Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli. (Sarjana), Universitas Pendidikan Indonesia,

Zen, S. (2019). Summer Sky (C. V. Nasution Ed.). Jakarta: PT Gramedia.

Zulbaidah. (2014). Dampak Perjodohan Pilihan Orang Tua di Gampong Geulanggang Gajah Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. (S1), Universitas Teuku Umar, Meulaboh Aceh Barat.




DOI: https://doi.org/10.26499/surbet.v15i2.174

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

  Laman Bahasa Ristekdikti Creative Commons License 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.