Anjay dan Realisasi Pemakaiannya dalam Komentar Netizen di Akun Instagram @narasinewsroom

Ai Gumiar

Abstract


The word anjay became a hot topic of conversation among Indonesians at the end of August 2020. Various reports emerged along with the ban on the use of the word of anjay, including on the Instagram account @narasunewsroom. As an account of news on Instagram, the information on this account is very up to date. The news about the use of the word anjay uploaded to this account. The follower reactions in the comments column are very diverse. The word anjay cannot be separated from the written comments. This paper discusses the speech of warganets that contained the word anjay in Instagram account of @narasinewsroom. The aims are to provide an overview of the use of the word anjay and its characteristics in speech. Qualitative descriptive method with pragmatic study was used to analyze. The methods used in data collection are observation method and note-taking technique. Geez method used to analyze data. The results show that the form of anjay based on its position in the speech can be at the beginning; middle; end; and combinations of beginning and middle, beginning and end, and middle and end. Meanwhile, based on its communicative values, speeches that contain the word anjay can be divided into five, namely (1) declarative speech; (2) interrogative speech; (3) imperative speech; (4) exclamative speech; and (5) empathic speech.

 

Abstrak

Kata anjay menjadi ramai dibicarakan masyarakat Indonesia pada akhir bulan Agustus 2020. Berbagai pemberitaan muncul seiring dengan munculnya larangan penggunaan kata anjay, termasuk di akun Instagram @narasinewsroom. Sebagai akun berita di Instagram, informasi-informasi yang disampaikan di akun ini sangat kekinian. Pemberitaan mengenai penggunaan kata anjay dan problematikanya pun tidak luput dan diunggah di akun tersebut. Reaksi netizen pengikut akun Instagram tersebut di kolom komentar sangat beragam. Kata anjay tidak lepas dari komentar-komentar yang dituliskan. Makalah ini membahas tuturan netizen yang mengandung kata anjay dalam mengomentari unggahan akun Instagram @narasinewsroom. Tujuannya untuk memberikan gambaran tentang penggunaan kata anjay serta karakteristiknya di dalam tuturan. Metode deskriptif kualitatif dengan kajian pragmatik digunakan untuk menganalisis tuturan tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa wujud tuturan kata anjay berdasarkan posisinya di dalam tuturan dapat berada di awal; tengah; akhir; dan gabungan awal dan tengah, awal dan akhir, serta tengah dan akhir. Sementara itu, berdasarkan nilai komunikatifnya, tuturan yang mengandung kata anjay dapat dibedakan menjadi lima, yaitu (1) tuturan deklaratif; (2) tuturan interogatif; (3) tuturan imperatif; (4) tuturan eksklamatif; dan (5)tuturan empatik.


Keywords


Pragmatics; anjay; communicative values; speech, social media language

Full Text:

PDF

References


Astuti, Wiwiek Dwi. (2018). Persepsi Tindak Tutur Ekspresif Marah Masyarakat Suku Betawi di Kecamatan Beji, Depok: Kajian Sosiopragmatik. Widyaparwa, 46 (1), hlm. 30-48.

https://doi.org/10.26499/wdprw.v46i1.162

Budhiono, R. Hery. (2020). Keraton Agung Sejagat dan Representasi Para Aktor Sosialnya dalam Wacana Berita di Kompas.com. Suar Betang, 15 (1), hlm. 1-14.

https://doi.org/10.26499/surbet.v15i1.165

Chaer, Drs. Abdul. (2003). Linguistik Umum. Jakarta:PT Rineka Cipta.

Cummings, Louise. (2007). Pagmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Kusmanto, Hari, dkk. (2019). Realisasi Tindak Kesantunan Berahasa pada Komentar Akun Instagram Jokowi: Studi Politikopragmatik. Kandai, 15(1), hlm. 47-60.

https://doi.org/10.26499/jk.v15i1.1269

Kusno, Ali. (2015). Pematuhan dan Pelanggaran Prinsip Kesopanan serta Fungsinya dalam Wacana Terkait Usulan Dana Aspirasi DPR di Rubrik Politik Kompasiana. Widyaparwa, 43 (1), hlm. 65-78.

Mahsun, M. (2014). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, dan Tekniknya. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Nurlina, Wiwin Erni Siti. (2019). Tindak Tutur pada Nasihat Berbahasa Jawa yang Berkonjungsi Yen. Widyaparwa, hlm. 33-43.

https://doi.org/10.26499/wdprw.v47i1.324

Rahardi, M.Hum., Dr. R. Kunjana. (2005). Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta:Penerbit Erlangga.

Slamet, St. Y. (2013). Bentuk Tindak Tutur Direktif Kesantunan Berbahasa Mahasiswa di Lingkungan PGSD Jawa Tengah: Tinjauan Sosiopragmatik. Widyaparwa, 41 (1), hlm. 41-52.

Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Sumarsih, Nanik. (2018). Strategi dan Fungsi Tindak Tutur Direktif dalam Poster Pendidikan. Widyaparwa, 46 (1), hlm. 49-60.

https://doi.org/10.26499/wdprw.v46i1.163

Yayuk, Rissari. (2019). Maksud Peserta Tutur dalam Konteks Jawaban Anak-Anak Hakunlah Urung pada Keluarga Banjar. Undas, 15 (1), hlm. 1-18.

https://doi.org/10.26499/und.v15i1.1404

Yule, George. (2006). Pragmatik. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.




DOI: https://doi.org/10.26499/surbet.v15i2.196

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

  Laman Bahasa Ristekdikti Creative Commons License 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.