Strategi Kesantunan Masyarakat Multikultural

Misbahul Munir, Miftahulkhairah Anwar, NFN Nuruddin

Abstract


Language is a product of human thought used as a communication tool. Language also reflects a person's attitudes, thoughts, and behavior. Therefore, politeness strategies are needed in communicating, especially with people who have just met or have social distance. Jakarta, as a capital city, consists of various tribes and different customary and cultural backgrounds. The language used within is of course various in everyday communication. Accents still signify the identity of the tribes. The purpose of this study was to describe the use of Brown and Levinson's politeness strategies in people's daily conversations in Semanan Village, RT 002 RW 006, Semanan Village, West Jakarta. The method used in this research is a qualitative method using the recording technique as a data collection technique. The data is then categorized and analyzed. The results of this study show that the speech strategy consists of direct politeness strategies, positive politeness strategies, negative politeness strategies, and indirect politeness strategies. There are also directive speech, namely: assertive speech and expressive speech.



Abstrak


Bahasa merupakan produk pikiran manusia yang kegunaannya sebagai alat komunikasi. Bahasa juga mencerminkan sikap, pikiran, dan perilaku seseorang. Oleh karena itu, strategi kesantunan dibutuhkan dalam berkomunikasi, terlebih dengan orang-orang yang baru ditemui atau memiliki jarak sosial. Sebagai ibu kota, Jakarta terdiri atas beragam suku dan latar belakang adat serta kebudayaan yang berbeda-beda. Bahasa yang digunakan tentu bermacam-macam. Logatnya pun masih menandakan identitas sukunya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan strategi kesantunan Brown dan Levinson dalam percakapan sehari-hari masyarakat di Kampung Semanan, RT 002 RW 006, Kelurahan Semanan, Jakarta Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik rekam sebagai teknik pengumpulan data. Data kemudian dikategorisasi dan dianalisis. Berdasarkan analisis, strategi tuturan yang dapat diidentifikasi terdiri atas strategi kesantunan langsung, strategi kesantunan positif, strategi kesantunan negatif, dan strategi kesantunan tidak langsung. Terdapat pula tuturan direktif, yakni tuturan asertif dan tuturan ekspresif.


Keywords


politeness strategies; multicultural society; speech act

Full Text:

PDF

References


Gunawan, F. (2014). Representasi Kesantunan Brown dan Levinson dalam Wacana Akademik. Kandai, 10(1).

Hudaa, S. (2018). Optimalisasi Bahasa: Penggunaan Bahasa yang Baik, Logis, dan Santun di Media Massa. Dialektika.

https://doi.org/10.15408/dialektika.v5i1.5953

Leech, G. (2007). Politeness: Is there an East-West divide? Journal of Politeness Research.

https://doi.org/10.1515/PR.2007.009

Leech, Geoffrey. (2014). The Pragmatics of Politeness. In The Pragmatics of Politeness.

https://doi.org/10.1093/acprof:oso/9780195341386.001.0001

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nadar, F. X. (2013). Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Pranowo. (2012). Berbahasa Secara Santun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahardi, R. K. (2015). Sosiopragmatik. Jakarta: Erlangga.

Rahman, A. (2017). Kesantunan Berbahasa Indonesia Masyarakat dan Polisi pada Pemeriksaan Lalulintas Kepolisian Polres Gowa. Universitas Negeri Makassar.

Spencer et al. (2003). Explaining Cross Cultural Pragmatics Findings: Moving from Politeness Maxims to Sosiopragmatic Interactional Principles. Journal of Pragmaticsatics. https://doi.org/doi.org/10.1016/S0378-2166(03)00025-0.

Syahrin, Elvi, et al. (2016). Strategi Kesantunan sebagai Kompetensi Pragmatik dalam Tindak Tutur Direktif Bahasa Prancis. digilib.unimed.ac.id/id/eprint/558.

Yule, G. (2014). Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.




DOI: https://doi.org/10.26499/surbet.v16i1.229

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

  Laman Bahasa Ristekdikti Creative Commons License 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.