Pengetahuan Generasi Milenial Sunda Perkotaan terhadap Peralatan Dapur Tradisional Sunda
Abstract
Many regional languages in Indonesia are threatened with extinction due to the decreasing number of the younger generations who use the language. There are only 13 regional languages that have more than one million speakers and most of the speakers are older generations. Sundanese language is one of that 13 languages. However, nowadays the Sundanese language is starting to be sidelined and abandoned by the younger generations, especially children. Based on the observations of Sundanese language observers currently, the number of children in Bandung who can speak Sundanese is less than fifty percent. This study aimed to reveal the urban Sundanese millennial generation’s knowledge on the Sundanese vocabulary of traditional kitchen utensils. This study needs to be done since the vocabulary of household appliances is the closest in the home domain. This research uses a quantitative approach with a survey method. The data analysis technique for the research problem is descriptive statistics (crosstab). The results showed that the knowledge of the urban Sundanese millennial generation on the vocabulary of Sundanese traditional kitchen utensils reached an average of 87.17%, which can be categorized as good. Although it is categorized as good, some respondents do not know the name of the kitchen utensils.
Abstrak
Banyak bahasa daerah di Indonesia terancam punah karena semakin berkurangnya generasi muda pemakai bahasa tersebut. Kini hanya terdapat tiga belas bahasa daerah yang memiliki jumlah penutur di atas satu juta orang, itu pun sebagian besar generasi tua. Bahasa Sunda termasuk di antara tiga belas bahasa tersebut. Walaupun demikian, saat ini bahasa Sunda mulai dikesampingkan dan ditinggalkan oleh generasi muda, khususnya anak-anak. Berdasarkan pengamatan para pemerhati bahasa Sunda, saat ini jumlah anak-anak di Kota Bandung yang dapat berbahasa Sunda tidak sampai lima puluh persen. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan penguasaan generasi milenial Sunda perkotaan terhadap kosakata peralatan rumah tangga di dapur tradisional Sunda. Hal ini perlu dilakukan karena kosakata peralatan rumah tangga merupakan kosakata terdekat yang ada di lingkungan rumah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Analisis data menggunakan statistika deskriptif (crosstab). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan generasi milenial Sunda perkotaaan terhadap kosakata peralatan rumah tangga di dapur tradisional Sunda mencapai rata-rata 87,17% sehingga dapat dikategorikan baik. Walaupun secara umum pengetahuan generasi milenial Sunda terhadap peralatan dapur dikategorikan baik, ada beberapa responden yang tidak mengetahui nama peralatan dapur tersebut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amirin, T. M. (2011). Sunda (dan Indonesia) Baheula. dalam https://tatangmanguny.wordpress.com/kasundaan, diakses pada 12 Oktober 2020.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (n.d.). KBBI daring dalam https://kbbi.kemdikbud.go.id.
Bahasa, B. P. dan P. (n.d.). Bahasa di Provinsi Jawa Barat. "Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia", dalam https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Jawa%20Barat, diakses pada 21 November 2020
Bencsik, A., Csikos, G., & Juhaz, T. (2016). Y and Z Generations at Workplaces. Journal of Competitiveness, 90 - 106.
https://doi.org/10.7441/joc.2016.03.06
Chaer, A. dan A. (2010). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Danadibrata, R. . (2006). Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.
Danadibrata, R. . (2009). Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.
David, C. (1990). Language Death. Cambridge: Cambridge University Press.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Dasar Pertama. (2017). Panduan Penilaian Untuk Sekolah Menengah. Ditjen Dikdasmen Kemendikbud.
Febriani, N. S. (2020). Preferensi Media Sosial Generasi Milenial pada Tingkat Pengetahuan Calon Legislatif. NYIMAK: Journal Comunication, 4.
https://doi.org/10.31000/nyimak.v4i1.2225
Halim, A. (1983). Sikap Bahasa dan Pelaksanaan Kebijaksanaan Bahasa Nasional. Depdikbud.
Hudson, R. A. (1996). Sociolinguistics. Cambridge: Cambridge University Press.
https://doi.org/10.1017/CBO9781139166843
Lauder. (2012). "The Role of Media and ICT in Safeguarding and Promoting Language Diversity in Asia and Europe."
Lewis. M. Paul Gary. F. Simons and Charles D. Fenning (ed). (2013). Ethnology Language of the World (Seventeent). SIL International.
Mahsun. (2005). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Markus, D. (2017). Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Usia 4-5 Tahun. FENOMENA: Jurnal Ilmiah, 4.
https://doi.org/10.25139/fonema.v4i2.762
Multamia, L. (2004). Optimalisasi Bahasa Indonesia Berbasis Korpus Linguistik.
Rosidi, A. dkk. (2000). Ensiklopedi Sunda: Alam, Manusia, Budaya. Jakarta: Pustaka Jaya.
SIL Internasional. (2001). Languages of Indonesia. SIL International, Indonesia Branch.
Sobarna. (2007). Bahasa Sunda sudah di Pintu Kematiankah? Makara: Sosial Humaniora, 11.
https://doi.org/10.7454/mssh.v11i1.39
Sucipto, T. (2000). Kebudayaan Masyarakat Sunda di Kabupaten Lebak. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek P2NB Jawa Barat.
Sumantri, dkk. (1985). Kamus Sunda-Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sumarsono. (1993). Pemertahanan Bahasa Melayu Loloan di Bali. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Sumarsono dan Partana, P. (2004). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.
Suranny, L. E. (2015). Peralatan Dapur Tradisional sebagai Warisan Kekayaan Budaya Bangsa Indonesia. Jurnal Arkeologi Papua, 7.
https://doi.org/10.24832/papua.v7i1.37
DOI: https://doi.org/10.26499/surbet.v16i2.242
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.