PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA MEDIA RUANG PUBLIK DI KOTA PEKANBARU
Abstract
This paper discusses use of Indonesian at public places in Kota Pekanbaru and this study aims to describe use of the language at public places and influencing actors. By using the descriptive analytic method and interpretative technique, data were analyzed with reference to literature review. The data of this study are words, phrases, and sentences used at public places media such as billboards, banners, and posters. The data are collected through observation and interview. The research findings reveal the most dominant phenomenon is the use of foreign languages and the use of Indonesian language that does not meet rules of Indonesian. The reasons for using foreign languages are: (1) respondents do not know that there is a regulation stipulating the use of Indonesian at public places, (2) they assume foreign languages have higher prestige, (3) they believe people like foreign languages better than Indonesian, and (4) they assume foreign terms are more commonly used. The reasons for misuse of Indonesian rules are: (1) respondents do not know Indonesian rules, (2) they assume Indonesian rules are not important, and (3) they believe that people do not cencern with the language rules. In addition, they tend to ignore rules of Indonesian. The linguistic landscape of the language of public spaces in Pekanbaru City informationally and symbolically shows that the existence of Indonesian is increasingly fading with the rise of the use of foreign languages.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud.
Carmona, M. etc. (2003). Public space, urban space: The dimensions of urban design. Oxford: Architectura Press
Dasuki, S. (2015). Pemakaian bahasa Indonesia dalam ruang publik di Kota Surakarta. Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia 2015, 255-266.
Fishman, J.A. 1972, Reading in the Sociology of language. Mouton: The Haque.
Khasanah, I. dkk (2015). Fenomena penggunaan bahasa asing dalam penamaan bisnis kuliner di Kawasan Soekarno Hatta Kota Malang. Jurnal Lingkar Widyaiswara 2 (1), 1-11.
Kridalaksana, H. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Lambert, W.E. (1967). A Social Psychology of Bilingualism. Journal of Social Issues 23 (2): 91-109. Online 14 April 2010
Mansoer Pateda. (1987). Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa.
Reber, S.A. (2010). Kamus Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sukmawati, Nurhayati, dan Iswary. (tt). Penggunaan bahasa Indonesia pada informasi layanan umum dan layanan niaga di Kota Kendari. Makalah.
Susanti, R. dan Agustini, D. (2016). Analisis kesalahan berbahasa pada penulisan iklan luar ruang di Kota Surakarta. Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta 2 (5), 46-68.
Syarfina, T. (2015). Sikap masyarakat Medan terhadap penggunaan bahasa asing di ruang publik. Jurnal Metalingua 13 (1), Juni 2015 (77-86).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Warung, Y.E. (2015). Menjaga integritas bahasa Indonesia di ruang publik. Makalah Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia III, 2015 Semarang.
DOI: https://doi.org/10.26499/surbet.v13i2.76
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.