Sulawesi’s Local Culture on Puya ke Puya and Natisha Persembahan Terakhir Novel: Simulacra Process

Rizky Amelya Furqan, Selfi Mahat Putri, Armini Arbain

Abstract


The influence of developments over time has caused traditions and culture in society to begin to be marginalized because they are considered unreasonable or pre-logical. However, currently many parties are starting to revive the tradition, including the government through tourism and involving writers. Apart from that, writers also express traditions through literary works. This can be seen in the novels Puya ke Puya and Natisha Persembahan Terakhir. The traditions described are people's beliefs about the rambu solo and parakang ceremonies. However, the traditions depicted have been influenced by developments over time so that the traditions depicted are no longer traditions that are believed to be considered sacred like previous societies. Therefore, we can see the depiction of the existence of a tradition through a literary work. The research method used is the literary anthropology approach which discusses the relationship between literature, anthropology and culture. This research aims to see how traditions and culture exist in literary works. The result of this research is that there is a simulakra process of Sulawesi culture in the literary works of the two authors. Apart from that, there is criticism conveyed by the author towards the culture that develops through the response of society as depicted in the characters. Thus, it can be concluded that the culture presented in literary works through the simulakra process does not just introduce culture, but also criticizes society's response to cultural developments.

 

Abstrak

 

Pengaruh perkembangan zaman menyebabkan tradisi dan budaya yang ada di dalam masyarakat mulai dimarginalkan karena dianggap tidak masuk di akal atau bersifat pralogis. Namun, saat ini banyak pihak mulai menyuarakan kembali tradisi, di antaranya pemerintah melalui pariwisata dengan melibatkan sastrawan. Selain itu, sastrawan juga menyuarakan tradisi melalui karya sastra. Hal itu terlihat dalam novel Puya ke Puya dan Natisha Persembahan Terakhir. Tradisi yang digambarkan adalah kepercayaan masyarakat tentang upacara rambu solo dan parakang. Namun, tradisi yang digambarkan telah dipengaruhi oleh perkembangan zaman sehingga bukan lagi merupakan tradisi yang dipercaya dan dianggap sakral seperti anggapan masyarakat sebelumnya. Oleh karena itu, dapat dilihat penggambaran eksistensi sebuah tradisi melalui sebuah karya sastra. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan antropologi sastra yang membahas keterkaitan sastra, antropologi, dan budaya. Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana tradisi dan budaya yang ada dalam karya sastra. Hasil penelitian menunjukkan adanya proses simulakra kebudayaan Sulawesi dalam karya sastra kedua pengarang. Selain itu, terdapat kritik yang disampaikan pengarang terhadap kebudayaan yang berkembang melalui respons masyarakat yang tergambar dalam tokoh. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang dihadirkan dalam karya sastra melalui proses simulakra tidak sekadar memperkenalkan kebudayaan, tetapi juga mengkritisi respons masyarakat terhadap perkembangan kebudayaan tersebut.


Keywords


literary anthropology; local culture; simulacrum; Sulawesi

Full Text:

PDF

References


Alaini, N. N. (2018). Kosakata Budaya Tradisi Penangkapan Koteklema di Lamalera dalam Novel “Suara Samudra, Catatan dari Lamalera” debagai Salah Satu Alternatif Pengayaan Kosakata Bahasa Indonesia. Mabasan, 12(2), 122–136. https://doi.org/10.26499/Mab.V12i2.56

Ariadi, R. (2022). Mengenal Pohon Kuburan Bayi di Tana Toraja, Jejak Kepercayaan Aluk Todolo. Detik.Com.

Chandra, E., & Wahid, U. (2013). Budaya Populer dan Simulakra Kawula Muda Jakarta dalam Penggunaan Situs Video Youtube (Kasus Unggah Video Gamaliel-Audrey dan Sinta-Jojo). Sosiohumaniora, 15(2), 211. https://doi.org/10.24198/Sosiohumaniora.V16i2.5742

Durham, S. (1998). Phantom Communities. Phantom Communities. https://doi.org/10.1515/9781503616783

Endraswara, S. (2013). Metodologi Penelitian Antropologi Sastra. Penerbit Ombak.

Ensen, S. (2021). Perilaku Altruistik Tokoh Utama dalam Novel Refleksi Sosial Budaya Suku Toraja dalam Novel Puya Ke Puya Karya Faisal Oddang (Socio-Cultural Reflection In Faisal Oddang’s Novel Puya Ke Puya). Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya, 11(2), 275. https://doi.org/10.20527/Jbsp.V11i2.11723

Farida, H., & Dahlan, U. A. (2010). Being Human Among Otherkins : Identifying The Simulacrum in JRR Tolkien ’ S. 81–90. https://doi.org/10.33884/basisupb.v7i1.1817

Faris, W. B. (2004). Ordinary Enchantments; Magical Realism and The Remystification of Narrative. Vanderbilt University Press. https://doi.org/10.2307/j.ctv17vf68f

Furqan, R. A. (2018a). Local Wisdom In Khrisna Pabichara’s Novel Natisha Persembahan Terakhir: Magical Realism’s Perspective. 20–25.

Furqan, R. A. (2023). Proses Simulacrum Budaya dalam Karya Sastra. 1–6.

Furqan, R. A. (2018b). Local Wisdom In Khrisna Pabichara’s Novel. International Seminar on Foreign Language Teaching, Linguistics, And Literature (Isflatel-1), 20–25. http://Digilib.Unimed.Ac.Id/31567/3/Full Text.Pdf

Hidayah, M. N. (2018). Tradisi Pemakaman Rambu Solo di Tana Toraja dalam Novel Puya Ke Puya Karya Faisal Oddang (Kajian Interpretatif Simbolik Clifford Geertz). Interpretatif Simbo

lik Clifford Geertz, 01(01), 1–10.

Lantowa, J. (2002). Sistem Kekerabatan Masyarakat Bali Dalam Novel “Tarian Bumi” Karya Oka Rusmini (Kajian Antropologi Sastra) The Kinship System of The Balinese From The Novel “Tarian Bumi” By Oka Rusmini (A Literary Anthropology Studies ).

Lyotard, J.-F. (2009). The Postmodern Condition: A Report an Knowladge (Kondisi Posmedern Suatu Laporan Mengenai Pengetahuan. T (D. V. Ellyati (Ed.)). Selasar Surabaya Publishing.

Magetanapuang, J. D., Anggraeni, N. S., Mucharam, A., & Destiana, A. (2022). Perancangan Culture Craft Center Seni Budaya Tradisi Maluku-Tifa sebagai Upaya Pelestarian Seni Budaya Tradisi Indonesia. Jurnal Komunikasi dan Media, 7(1), 30–43.

Muhsyanur, M. (2023). Representasi Konsep Budaya sebagai Aturan salam Novel-Novel Karya Kuntowijoyo. Basastra, 12(1), 1. https://doi.org/10.24114/Bss.V12i1.44022

Norris, C. (2009). Membongkar Teori Dekonstruksi Jacques Derrida. Ar-Ruzz Media.

Oddang, F. (2015). Puya Ke Puya. Kpg (Kepustakaan Populer Gramedia).

Pabichara, K. (2016). Natisha Persembahan Terakhir. Javanica.

Purnami, K., & Pramono, D. (2021). Eksistensi Perempuan dalam Novel Kitab Omong Kosong Karya Seno Gumira Ajidarma: Kajian Feminisme Eksistensialis Simone De Beauvoir. Mimesis, 2(1), 54. https://doi.org/10.12928/Mms.V2i1.3560

Revita, I., Ginting, N., Budi Santoso, E., Amelya Furqan, R., & Anindya Zalfikhe, F. (2023). The Impact of The Top-Down Approach of The Huta Siallagan Tradition on Post-Revitalization. Cogent Social Sciences, 9(2). https://doi.org/10.1080/23311886.2023.2251244

Riskawati, E., Nensilianti, N., & Saguni, S. S. (2023). Degradasi Budaya Sastra Lisan Kelong dalam Tradisi Lisan Masyarakat Jeneponto Kajian Ekolinguistik. Titik Dua: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(3), 221–228. https://doi.org/10.59562/Titikdua.V2i3.24686

Setiawan, E. (2013). Eksistensi Budaya Patron Klien dalam Pesantren: Studi Hubungan antara Kyai dan Santri. Ulul Albab Jurnal Studi Islam, 13(2), 137–152. Https://doi.org/10.18860/Ua.V0i0.2372

Suparno, Geri.A, D. (2018). Mempertahankan Eksistensi Budaya Lokal Nusantara di Tengah Arus Globalisasi melalui Pelestarian Tradisi Gawai Dayak Sintang. Pendidikan Kewarganegaraan, 3(1), 43–56. http://jurnal.stkippersada.ac.id/Jurnal/Index.Php/Pekan/Article/View/144/140

Susanti, R. P. (2018). Makna Simbolik Sesajen dalam Kesenian Tradisional Kuda Lumping Sanggar Karya Budaya di Desa Kemuning Muda, Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak. Jom Fisip, 5, 1–15.

Taqwiem, A., & Alfianti, D. (2019). Kajian Ekologi Sastra Novel Aroma Karsa Karya Dewi Lestari. 9 (September), 156–173. Https://Repo-Dosen.Ulm.Ac.Id/Handle/123456789/19261%0ahttps://Repo-Dosen.Ulm.Ac.Id/Bitstream/Handle/123456789/19261/Laporan Penelitian Ekologi Sastra Ahsani Taqwiem_Opt.Pdf?Sequence=1&Isallowed=Y

Teeuw, A. (1986). Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Penerbit Pustaka Jaya.

Triartanto, A. Y., & Adorno, T. (2015). Simulacrum dan Ekstasi Komunikasi dalam Narasi Film Spin -Off. VI, 24–27.

Wardani, L. K. (2018). Fakta Sosial Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Kebudayaan Bangsa. https://Informatics.Uii.Ac.Id/2021/03/08/Fakta-Sosial-Pengaruh-Teknologi-Informasi-Terhadap-Kebudayaan-Bangsa/

Yenusi, B. S. R. (2016). Wacana Sistem Kepercayaan Masyarakat Waropen dalam Narasi Munaba (Analisis Antropologi Sastra). Linguistika, 23(44), 1–7.




DOI: https://doi.org/10.26499/surbet.v18i2.14674

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

  Laman Bahasa Ristekdikti Creative Commons License 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.