KALIMAT PASIF DAN PEMAKNAANNYA DALAM BERITA KRIMINAL DI MEDIA MASSA CETAK

Ralph Hery Budhiono

Abstract


Salah satu jenis berita yang biasanya mendapatkan perhatian khusus ialah berita kriminal. Selain mengundang empati pembaca kepada korban, berita kriminal dapat pula berfungsi sebagai pemberi peringatan agar masyarakat lebih waspada akan adanya potensi tindak kejahatan. Dalam kerangka laras bahasa jurnalistik, artikel ini akan membahas bagaimana pemaknaan berita kriminal ditinjau dari bentuk atau konstruksi kalimat yang digunakan. Makna atau dampak apa yang didapatkan pembaca jika mencermati kalimat pasif pada sebuah berita kriminal akan menjadi inti masalah. Khalayak pembaca diharapkan mampu mengidentifikasi alasan apa yang digunakan wartawan dalam menyusun artikel berita kriminal. Makalah ini merupakan makalah deskriptif yang kualitatif. Data berupa contoh kalimat pasif diambil dari artikel berita kriminal yang dimuat di surat kabar lokal Palangka Raya, Kalteng Pos dan Tabengan. Analisis akan difokuskan pada unsur yang ditekankan atau dipentingkan dalam sebuah kalimat dan disinggungkan dengan pandangan analisis wacana kritis menurut Fowler dan van Leeuwen. Berdasarkan temuan, penekanan dan pemfokusan informasi merupakan dua alasan yang dipegang wartawan ketika memutuskan memilih kalimat pasif dalam menulis artikel berita. Adanya penekanan dan pemfokusan berimbas bertujuan untuk mengundang empati dari khalayak pembaca kepada subjek sasaran, dalam hal ini korban


(Passive Voice and Its Meaning in Printed-Mass Media’s Criminal News)

A criminal news may be the most interesting topic. Readers show their empathy by reading given news yet hopefully be warned of any potential crimes. In the field of journalistic language, this paper will discuss how a criminal news be meant based on its sentence types. What meanings or implications should the readers get will be the main problem. Readers furtherly can identify what reason or motivation used by the writers in composing any criminal news. This research is a qualitative-descriptive paper. The data have come in passive voices and taken from Palangka Raya local newspapers, Kalteng Pos and Tabengan. The analysis will be focused on any constituents which become the focus of the sentence and then to be intersected with Fowler and van Leeuwen’s perspective on critical discourse analysis. Based on the findings, to stress and focus on certain information are the main reasons for the writer in choosing active voice. The article's point of focus will raise readers' empathy for the victim of a crime


Keywords


journalistics language; passive voice; semantic role; critical discourse analysis; laras bahasa jurnalistik; kalimat pasif; peran semantis; analisis wacana kritis;

Full Text:

PDF

References


Alwi, Hasan dkk. (2000). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Caldas-Coulthard, Carmen dan Malcolm Coulthard (ed.). (1996). Texts and Practices: Readings in Critical Discourse Analysis. London: Routledge.

Creswell, John W. (2003). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publications.

Dardjowidjojo, Soenjono. (1983). Beberapa Aspek Linguistik Indonesia. Hlm. 84. Seri ILDEP. Jakarta: Djambatan.

Eriyanto. (2001). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.

Fowler, Roger. (1996). On Critical Linguistics. In Caldas-Coulthard dan Coulthard (ed.), Texts and Practices: Readings in Critical Discourse Analysis. Hlm. 5—7. London: Routledge.

Keraf, Gorys. (1993). Komposisi. Ende: Nusa Indah.

Leeuwen, Theo van. (2008). Discourse and Practice. Oxford: Oxford University Press.

Rahardi, R. Kunjana. (2011). Bahasa Jurnalistik. Hlm. 7—11. Bogor: Ghalia Indonesia.

Soebroto, D. Edi. (2007). Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: UNS Press.

Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Hlm. 6—8. Yogyakarta: Sanata Dharma Univ. Press.

Sugono, Dendy. (2009). Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Gramedia.




DOI: https://doi.org/10.26499/surbet.v13i1.64

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

  Laman Bahasa Ristekdikti Creative Commons License 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.